Oke temen-temen, kali ini saya share teks pidato bahasa Indonesia saya yang sempat saya ikutin di UIN SUNAN KALIJAGA Yogyakarta. teks ini saya tersusun dari sumber-sumber yang ada di dunia maya dan hasil musyawarah saya dan pembimbing saya. jadi mohon maaf kalau nanti ada kesamaan yah, dan mohon maklumnya tetapi saya tetap jamin teks pidato bahasa Indonesia ini tetap beda dengan yang lain. nggih…monggo diwoco.

Untukmu Indonesiaku

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.

Dengan kata…………………………..

Yang tak sempat dikatakan oleh awan kepada hujan.

Yang telah menjadikanya tiada.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.

Dengan isyarat……………

Yang tak sempat disampaikan kayu kepada api.

Yang telah menjadikanya abu.

Kasih antara aku dan indonesiaku ini sederhana.

Bagai sebuah nyanyi.

Hadirin sekalian……….Sambutlah salam sederhana namun istimewa dari saya…

Assalamu’alaikum Warahmatullahi  Wabarakatuh.

Yang terhormat Dewan Juri Perlombaan
Yang saya banggakan teman – teman peserta serta hadirin semuanya.

Segala puji bagi Allah swt yang menguasai seluruh alam. Semoga rahmat dan salam dicurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, kepada keluarga serta sahabat seluruhnya.

Hadirin yang berbahagia…

Dalam beberapa penelitian, Indonesia sering menjadi bahan sorotan, khusnya dari segi dunia pendidikanya. Pendidikan di Indonesia dianggap masih belum rata kualitasnya. Hal itu tercermin dari  angka nilai minat membaca dikalangan pelajar dan akademisi Indonesia. Kita masih kalah jauh dengan negeri singapura ataupun Malaysia, apalagi dengan Jepang dalam hal pendidikannya. Dulu Jepang pernah menjadi Negara yang hancur kala mereka kalah dalam Perang Dunia ke II. Saat itu kota Nagasaki dan Hiroshima luluh lantah oleh bom pihak sekutu. Kemudian Jepang bisa bangkit kembali dari keterpurukannya. Salah satu cara yang digalakkan jepang untuk bangkit adalah budaya membacanya. Penduduk Jepang sadar dan percaya akan manfaat dari pentingnya membaca, maka dari itu digalakanlah Budaya Membaca di Jepang.

Selain itu, Hal tersebut didukung dengan sifat dasar orang Jepang yang  tekun dan pekerja keras. Serta mempunyai keinginan untuk selalu belajar dan selalu memperbaiki hasil kerja. Mereka pelajar Jepang sangat menghargai orang berilmu. Dan mereka percaya akan pentingnya membaca bagi kehidupan mereka kini dan nanti. Melalui sikap itu Budaya Membaca di Jepang dapat tumbuh dengan baik. Maka dari itu pada kesempatan kali ini saya akan berbicara tentang…

“Pentingnya Budaya Membaca di Kalangan Pelajar”

Hadirin yang Budiman…

            Budaya membaca adalah kegiatan positif yang dilakukan untuk melatih otak dan menyerap segala informasi yang terbaik untuk diterima seseorang. Budaya Membaca di kalangan pelajar merupakan satu hal yang amat penting. Hal ini juga sangat esensial karena membaca akan membantu perkembangan pola pikir serta kepribadian mereka. Selain itu, Budaya Membaca juga mencerminkan rasa suka dengan ilmu, karena salah satu sarana yang sangat menunjang tercapainya suatu pendidikan juga dipengaruhi dari Budaya Membaca yang ada. Jadi akan sangat terlihat, khusunya bagi pelajar. mana diantara mereka yang berilmu serta terdidik dengan yang tidak. Mereka yang membaca juga akan sangat ketara statusnya sebagai pelajar yang berwawasan. Oleh karena itu kita sebagai pelajar harus mengerti betapa pentingnya Membaca.

Budaya Membaca di kalangan Pelajar akan membentuk pelajar yang berintelektual, serta meiliki kepribadian yang luhur. Hal itu dibuktikan dengan perkembangan cara berfikir mereka untuk kedepan serta kritis dengan lingkungan mereka. Manfaat-manfaat tersebut belum seberapa nilainya, andai saja pelajar sekarang ini menjadikan kegiatan membaca sebagai aktifitas keseharian, maka Jangan heran jika pada masa yang akan datang mereka mampu berkoar dan menunjukan kreatifitasnya di mata dunia.

Ada satu pernyataan dari seorang pakar tentang manfaat dari Budaya Membaca khususnya bagi kita para generasi penerus bangsa. , “Dulu, dulu sekali, bahkan sebelum era kolonialisme mencengkram bumi pertiwi ini. Orang yang hebat adalah orang yang kuat, ia adalah orang yang memiliki otot besar, ia adalah orang yang jago berekelahi sekaligus tak punya rasa takut. Akan tetapi, seiring berjalanya kehidupan, ia tak bisa bersaing dengan waktu. kekuatan yang dimilikinya pun tak dapat menolongnya mempertahankan gela terhebatnya.

Lalu siapa sebenarnya orang hebat itu? Kemudian munculah orang hebat selanjutnya, akan tetapi ia tidaklah kuat seperti orang hebat sebelumnya. Lalu siapa dan seperti apakah dia? Ia adalah orang super kaya. Ia adalah orang yang memiliki harta dimana-mana, ia adalah orang yang memiliki tanah sepanjang mata memandang,  ia adalah penguasa perairan dengan ikan-ikan tangkapanya, ia adalah penguasa daratan dengan emas yang ia gali dari bumi. Apapun jalan dan masalah hidup ia selesaikan dengan harta yang ia miliki. Alangkah indahnya hidup orang hebat ini. Akan tetapi- Waktu tak mau ternodai dengan giuran harta kekayaan yang ia firaunkan, tanpa adanya perlawanan yang berarti. Akhirnya wujudnya-pun hilang dari muka bumi. Jadi, Siapa orang hebat itu? Ia yang sungguh hebat,  ia yang tak terkalahkan oleh siapapun baik waktu maupun peradaban, Ia yang mampu menamkan manfaat dirinya di dinding sejarah

Orang yang sungguh hebat itu ialah kita para pelajar, Kita-pelajar yang bukan sekedar pelajar akan tetapi kita pelajar yang membaca, kita yang membaca karena suatu kebudayaan yang kita ciptakan dan kita lahirkan, kita-pelajar yang haus akan informasi baik dari yang kita dengar, kita lihat- lebih khususnya dari yang kita baca. Hanya orang-orang yang unggul dalam informasilah yang akan menjadi orang hebat di bumi ini, dan informasi yang tiada habisnya ada disaat kita Membaca. Jadi masih sangsikah kita dengan manfaat Pentingnya Membaca?.

Hadirin yang Berbahagia…

            Banyak jalan menuju roma, begitulah ilmuwan dulu berkata. Mereka tak suka beralasan untuk membuang waktu mereka untuk hal yang tidak berguna. Mereka lebih suka mengisi waktu mereka untuk hal yang berguna seperti halnya membaca. Siapa yang tak kenal Ibnu Sina atau orang barat kenal dengan Avicenna, dengan ilmu kedokteranya yang dijadikan rujukan dokter sedunia. dan siapa yang tak kenal dengan Bapak Matematika dunia yaitu Ibnu Al Khawarizmi, semua orang iri dengan keilmuan yang mereka miliki, meskipun mereka hidup di zaman yang semuanya serba terbatas. Maka tidak diragukan lagi, mereka abadi melalui karya-karyanya sampai sekarang. Apakah kita tidak iri dengan keilmuan mereka?.

Ada satu pernyataan dari imam syafi’i yang berbunyi

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

“barang siapa yang menginginkan dunia maka hendaklhah dengan ilmu, dan barang siapa menginginkan akhirat maka hendaklah  dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kedua-duanya maka hendaklah dengan ilmu”.

Dari pernyataan tersebut menunjukan bahwa apa saja yang kita inginkan dapat menjadi sebuah kenyataan apabila kita mempunyai ilmu untuk mendapatkannya. Dan dikatakan seseorang berilmu apabila kegemaran membaca telah tumbuh dengan baik ditengah keseharian orang tersebut.

Maka dari itu, bukan sebuah hal yang mengagetkan apabila orang-orang berilmu akan dengan mudah menguasai dunia ketimbang mereka yang tidak. Karena kuncinya satu, Membaca. Dan hal yang paling menyenangkan serta representatif untuk membaca adalah kala kita masih menjadi pelajar, adanya tuntutan belajar dari sekolah akan sangat membantu pelajar untuk membaca. ini akan sangat sulit jika dibandingkan dengan kondisi mereka yang sudah bekerja. Mereka para pekerja akan lebih sulit untuk menentukan waktu membaca, dikeranakan beban pikiran yang menambah lelah otak mereka.

Oleh karena itu marilah kita para pelajar buka buku kita bersama-sama dan bacalah! marilah wujudkan impian kita menjadi orang hebat melalui informasi dan manfaat dari yang kita baca. Mari junjung tinggi-tinggi ideologi betapa pentingnya kebudayaan membaca dikalangan pelajar agar mereka tahu bahwa pada saat mereka tidak membaca bumi berhenti untuk menolak kehidupan mereka.

Sekian pidato dari saya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

 

Comments are closed.

Post Navigation